Enjoy In Your Live . . . . with smile that beauty . . . (+_+)

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

You need to upgrade your Flash Player to version 10 or newer.

Mengasihi Sesama

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menhardik anak yatim, dan tidak mengajurkan memberi makan orang miskin" (QS. Al-Ma'un : 1 - 3).

Anak-anak yatim dan fakir miskin, adalah bagian dari kehidupan kita, ia ada di sekitar kita. Oleh karena itu, agar kita tidak termasuk orang-orang yang mendustakan agama, maka jangan sampai kita menyia-nyiakannya

Beberapa hal dapat kita lakukan :
  1. Mengunjungi mereka, gar membahagiakan hati mereka, agar mereka tidak merasa sendirian, masih ada yang memperhatikan mereka.
  2. Menyantuni mereka dengan sebagian rizki yang Allah berikan kepada mereka (baik dengan zakat maupun infaq sunnah lainnya)
  3. membantu mereka agar pada saatnya mampu mandiri, dengan memberikan bantuan yang tidak "menjerumuskan" mereka tetap dalam ktidakberdayaan.
  4. Hindarkan diri dari ucapan maupun tindakan yang dapat menyakiti hati mereka, karena sesungguhnya mereka adalah makhluq Allah juga, yang tidak ada kemuliaan kecuali dengan ketaqwaan.
  5. Menyayangi mereka, dengan memperlakukan mereka sebagaimana kita bersikap kepada anak kita, kepada orang-orang yang muliakan.

Muhammad Al-Ghazali (Sorang da'i yang cerdas)



Muhammad Al-Ghazali adalah ulama yang memiliki semangat menggelora, keimanan, perasaan lembut, tekad membaja, keimanan mendalam, lincah, ungkapan -ungkapan mensastra, terkesan, mengesankan, supel dan pemurah. Ini semua di ketahui setiap orang yang pernah hidup bersamanya, menyertai dan bertemu dengannya.

Muhammad Al-Ghazali adalah ulama yang memiliki semangat menggelora, keimanan, perasaan lembut, tekad membaja, keimanan mendalam, lincah, ungkapan -ungkapan mensastra, terkesan, mengesankan, supel dan pemurah. Ini semua di ketahui setiap orang yang pernah hidup bersamanya, menyertai dan bertemu dengannya.

Ia tidak suka memaksakan diri (takalluf), benci kesombongan dan sikap sok tahu, aktif dalam mengikuti perkembangan sosial dengan segala persoalannya,  ikut dalam menyelesaikan problematika umat, mengungkap hakikat, dan mengingatkan umat tentang bencana yang di timbulkan syaitan-syaitan manusia dan jin;  baik dari Barat maupun juga dari Timur.

Syeikh Muhammad Al-Ghazali lahir pada tanggal 22 Setember 1917, di kampung Naklal Inab, Ital    
Al-barud, Buhairah, Mesir dan wafat pada 9 maret 1996 di riyadh, Arab Saudi. Dibesarkan dari keluarga yang agamis dan sibuk didunia perdagangan. Ayahnya hafizh Al-Qur’an semenjak usia sepuluh tahun.
Syeikh Muhammad Al-Ghazali menrima ilmu dari guru-guru di kamungnya, ia masuk sekolah agama di Iskandariyah dan menamatkan tingkat dasar hingga menengah atas (SMU). Kemudian pindah ke Kairo  untuk melanjutkan kuliah di fakultas Ushuludin dan mendapat  ijasah pada tahun 1943 M. Ia mengambil spesialisasi dakwah wal irsyad dan mendapat gelar Magister 1943. Syeikh Muhammad Al-Ghazali menikah saat masih kuliah di fakultas Ushuludin dan dikaruniai sembilan orang anak.

Aktivis muda Islam memperolehmanfaat dari ilmu, keberanian, keterusterangan, kejujuran dan kejelasan sikap Syeikh Muhammad Al-Ghazali. Diantara buah karya beliau adalah, Mahuna na’lam, Al-Islam wal istibdadus siyasi, aqidatul Muslim, Fiqus sirah, Khuluqul Muslim, Laisa Minal Islam, dan lain-lain.

DR. Yusuf Al-Qardhawi berkata, “Mungkin anda berbeda pandangan dengan Al-Ghazali, atau ia berbeda pendapat dengan anda dalam masalah-masalah kecil maupun besar, sedikit atau banyak masalah. Tapi, apabila anda mengenalnya dengan baik, anda pasti mencintai dan menghormatinya. Karena anda tahu keikhlasannya dan ketundukannya kepada kebenaran, Memang, Al-Ghazali temperamental. Kemarahannya meluap seperti ombak lautan yang menghanyutkan, atau seperti letusan gunung berapi yang meluluhlantakkan. Ia seperti itu karena benci kezaliman dan kehinaan, baik pada dirinya atau orang lain, tidak suka berlaku zalim atau dizalimi, anti merendahkan kehormatan  siapapun, serta tidak menyukai penyimpangan, terutama bila berkedok agama. Ia akan menyerang itu semua dengan sembunyi-sembunyi  maupun terang-terangan. Ia berani saat menyerang hal-hal yang diyakininya keliru dan pemberani saat mengakui kekeliruannya.”

EMANSIPASI WANITA VS SYARIAT ISLAM

Assalamualaikum Wr. Wb.
Tulisan ini berawal dari keresahan terhadap pemikiran-pemikiran wanita-wanita Muslimah terutama di Indonesia terhadap emansipasi wanita. Emansipasi yang selama ini digembar-gemborkan dimasyarakat adalah sebuah perusakan pemikiran wanita-wanita Muslim dalam menilai syariat Islam dalam memperlakukan Wanita Muslim.

Emansipasi Wanita adalah pemeratan atau persamaan derajat dalam segala bidang antara wanita dan pria. Emansipasi wanita bukan hanya ada di Indonesia, tapi seluruh dunia begitu pula di Negara-negara Arab. Emansipasi dibentuk dengan tujuan melawan adab-adab Islam dan hukum-hukum syari'ah Islam. Contohnya adalah penghilangan hijab, mencampurkan antara wanita dan pria dalam segala bidang dan masih banyak lagi.

Mungkin saya akan membahas sedikit tentang syari’at Islam terhadap wanita, terutama dalam hal hijab dan menutup aurat. Seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.(QS: Al-Azhab 59).


Sudah sangat dijelaskan diatas bahwa menutup aurat adalah kewajiban bukan sunnah, bukan sebuah pilihan tapi ketentuan yang harus dilakukan bila tidak ada hukumannya. Orang mengatakan bahwa mereka belum siap dan menunggu hidayah untuk menutup aurat, smw itu adalah alasan untk menghindari kebenaran saja. Satu lagi alasan lagi HIDAYAH bukan ditunggu tapi dikejar. Allah memerintahkan wanita Muslimah untuk menutup aurat bukan membungkus aurat, karena menutup aurat bertujuan menghindarkan wanita dari pikiran-pikiran kotor pria yang melihatnya. Tapi kalo aurat itu hanya dibungkus tetap akan menimbulkan pikiran-pikiran yang tidak diinginkan.

Rasulullah bersabda : “Pada akhir zaman nanti umat ku akan berpakaian lengkap tapi mereka telanjang”



Wanita Muslimah diperintahkan Allah untuk menutup aurat dan menegakkan hijab, agar menjauhi fitnah dan menjaga dari segala celah-celah Syaitan menyerang untuk menyesatkan manusia. Hijab dalam Islam ada untuk menjauhkan kita dari segala bentuk Zina, seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an sbb:

Q.S. Al-Isra: 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya : Dan Janganlah mendekati zina karena ia merupakan perbuatan keji dan jalan yang buruk

Bagaimana orang yang pacaran ? Dan bagaimana dengan pacaran Islami ?

Islam sangat melarang pacaran karena pacaran adalah salah satu dari bentuk zina, sebab orang yang pacaran melakukan yang dilarang agama contoh : berpegangan tangan dengan yang bukan muhrim, saling rangkul dengan lawan jenis, dan masih banyak lagi. Pacaran Islami adalah salah satu alasan orang-orang yang tidak mau menerima syari’at dan membuat PEMBENARAN dalam melakukannya tapi mengesampingkan KEBENARAN. Karena tidak ada didalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist tentang pacaran Islami.



Semua yang ada ditulisan ini hasil analisa dari Al-qur’an, Hadist, Murabbi, pendapat para ULAMA, dan pengalaman.

Pedagang Sukses yang Dermawan (Abdurahman bin Auf. ra)

Suatu hari, saat kota Madinah  sunyi senyap, debu yang sangat tebal mulai mendekat dari berbagai penjuru kota hingga nyaris menutupi ufuk. Debu kekuning- kuningan itu mulai mendekati pintu - pintu kota Madnah. Orang - orang menyangka itu badai, tapi setelah itu mereka tahu bahwa itu adalah khafilah dagang yang sangat besar. Jumlahnya 700 unta penuh muatan yang memadati jalanan Madinah. Orang - orang segera keluar untuk melihat pemandangan yang menakjubkan itu, mereka bergembira dengan apa yang dibawa oleh khafilah itu berupa kebaikan dan rizki. Ketiak Ummul Mukminin Aisyah ra mendengar suara gaduh kafilah, maka ia bertanya, "Ini kafilah milik Abdurrahman bin Auf ra yang datang dari syam membawa barang dagangan miliknya."Aisyah bertanya, " Kafilah membuat kegaduhan seperti ini?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Ummul Mukminin, kafilah ini berjumlah 700 unta. "Ummul Mukminin menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku pernah menengar Rasulullah SAW bersabda, "Aku bermimpi melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak," (al-kanz, no. 33500)

Sebagian sahabatnya menyampaikan berita ini kepadanya. Ia teringat bahwa ia pernah mendengar hadits ini kepadanya. Ia teringat bahwa ia pernah mendengar hadits ini dari Nabi SAW lebih dari sekali, dan dengan lafadz berbeda beda. Ia pun melangkahkan kakinya menuju rumah Ummul Mukminin Aisyah ra dan berkata kepadanya, sungguh engkau telah menyebutkan suatu hadits yang tidak akan pernah aku lupakan."

Kemudian ia berkata. " Aku bersaksi bahwa kafilah ini berikut muatan dan pelananya, aku infakkan di jalan Allah SWT."

Muatan 700 unta itu pun dibagi-bagikan kepada penduduk Madinah dan sekitarnya dalam "pesta besar", itulah Abdurrahman bin Auf, seorang pedagan sukses kaya raya, mukmin yang mahir. ia menolak bila kekayaan itu menjauhkannya dari kafilah iman dan pahala surga. bagaimana tidak ? Sedangkan ia adalah salah seorang dari delapan orang yang telah lebih dulu masuk Islam, dan termasuk salah seorang yang telah diberi kabar gembira dengan surga.

Ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda kepadanya pada suatu hari, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya kamu termasuk kaum yang kaya raya, dan kamu akan masuk surga dengan merangkak. Oleh karena itu , pinjamkanlah suatu pinjaman kepada ALLAH SWT sehingga Allah membebaskan kedua telapak kakimu."(HR. al-Hakim, 3/311 dan al-Hilyah, 1/99)

Sejak saat itu, ia memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, sehingga Allah melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.Suatu hari ia menjual tanah seharga 40.000 dinar, kemudian membagikan seuanya untuk keluarganya yaitu Bani Zahrah, untuk Ummahatul Mukminin, dan kaum fakir dari kalangan kaum muslimin. Suatu hari ia memberikan untuk pasukan muslimin se-banyak 500 kuda. Pada hari yang lain, ia memberikan sebanyak 1500 unta. Ketika meninggal, ia mewasiatkann sebanyak 50.000 dinar di jalan Allah. iIa mewasiatkan  untuk masing-maasing orang yang masih hidu dari peserta perang Badar mendapatkan 400 dinar di jalan Allah.

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqarah: -262).