Enjoy In Your Live . . . . with smile that beauty . . . (+_+)

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

You need to upgrade your Flash Player to version 10 or newer.

Pedagang Sukses yang Dermawan (Abdurahman bin Auf. ra)

Suatu hari, saat kota Madinah  sunyi senyap, debu yang sangat tebal mulai mendekat dari berbagai penjuru kota hingga nyaris menutupi ufuk. Debu kekuning- kuningan itu mulai mendekati pintu - pintu kota Madnah. Orang - orang menyangka itu badai, tapi setelah itu mereka tahu bahwa itu adalah khafilah dagang yang sangat besar. Jumlahnya 700 unta penuh muatan yang memadati jalanan Madinah. Orang - orang segera keluar untuk melihat pemandangan yang menakjubkan itu, mereka bergembira dengan apa yang dibawa oleh khafilah itu berupa kebaikan dan rizki. Ketiak Ummul Mukminin Aisyah ra mendengar suara gaduh kafilah, maka ia bertanya, "Ini kafilah milik Abdurrahman bin Auf ra yang datang dari syam membawa barang dagangan miliknya."Aisyah bertanya, " Kafilah membuat kegaduhan seperti ini?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Ummul Mukminin, kafilah ini berjumlah 700 unta. "Ummul Mukminin menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku pernah menengar Rasulullah SAW bersabda, "Aku bermimpi melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak," (al-kanz, no. 33500)

Sebagian sahabatnya menyampaikan berita ini kepadanya. Ia teringat bahwa ia pernah mendengar hadits ini kepadanya. Ia teringat bahwa ia pernah mendengar hadits ini dari Nabi SAW lebih dari sekali, dan dengan lafadz berbeda beda. Ia pun melangkahkan kakinya menuju rumah Ummul Mukminin Aisyah ra dan berkata kepadanya, sungguh engkau telah menyebutkan suatu hadits yang tidak akan pernah aku lupakan."

Kemudian ia berkata. " Aku bersaksi bahwa kafilah ini berikut muatan dan pelananya, aku infakkan di jalan Allah SWT."

Muatan 700 unta itu pun dibagi-bagikan kepada penduduk Madinah dan sekitarnya dalam "pesta besar", itulah Abdurrahman bin Auf, seorang pedagan sukses kaya raya, mukmin yang mahir. ia menolak bila kekayaan itu menjauhkannya dari kafilah iman dan pahala surga. bagaimana tidak ? Sedangkan ia adalah salah seorang dari delapan orang yang telah lebih dulu masuk Islam, dan termasuk salah seorang yang telah diberi kabar gembira dengan surga.

Ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda kepadanya pada suatu hari, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya kamu termasuk kaum yang kaya raya, dan kamu akan masuk surga dengan merangkak. Oleh karena itu , pinjamkanlah suatu pinjaman kepada ALLAH SWT sehingga Allah membebaskan kedua telapak kakimu."(HR. al-Hakim, 3/311 dan al-Hilyah, 1/99)

Sejak saat itu, ia memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, sehingga Allah melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.Suatu hari ia menjual tanah seharga 40.000 dinar, kemudian membagikan seuanya untuk keluarganya yaitu Bani Zahrah, untuk Ummahatul Mukminin, dan kaum fakir dari kalangan kaum muslimin. Suatu hari ia memberikan untuk pasukan muslimin se-banyak 500 kuda. Pada hari yang lain, ia memberikan sebanyak 1500 unta. Ketika meninggal, ia mewasiatkann sebanyak 50.000 dinar di jalan Allah. iIa mewasiatkan  untuk masing-maasing orang yang masih hidu dari peserta perang Badar mendapatkan 400 dinar di jalan Allah.

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqarah: -262).