Enjoy In Your Live . . . . with smile that beauty . . . (+_+)

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

You need to upgrade your Flash Player to version 10 or newer.

Teguh Janji Pada Bunda

Pada suatu masa hiduplah seorang anak yatim yang bernama Abu Yazid Al-Bustami. meski tidak hidup dalam limpaha kekayaan, Al-Bustami selalu bersemangat dalam mencari ilmu. Pada suatu hari dia bermaksud pergi ke Bahdad untuk menimba ilmu dari ulama - ulama terkemuka di sana.
Ketika berpamitan dengan ibunya, sang ibu membekalinya dengan uang sebesar 40 dinar emas yang merupakan harta warisan dari ayahnya. setelah meminta Al-Bustami untuk menyimpan uang itu baik - baik dalam lipatan bajunya, sang ibu meraih tangan Al-Bustami dan berkata,
"Anakku sayang, letakkan tanganmu diatas tanganku dan berjanjilah untuk selalu berlaku jujur serta tidak akan berdusta untuk selama lamanya." 
"Aku berjanji wahai ibu, " kata Al-Bustami, "untuk berlaku jujur dan tidak akan berdusta untuk selama-lamanya".

Setelah membuat perjanjian itu, dan mengucapkan salam perpisahan pada ibunya, Al-Bustami pun berangkat menuju Bahdad, ikut rombongan kafilah yang juga bermaksud menuju kesana. Namun ditengah - tengah perjalanan, kafilah Al-Bustami dihadang sekolompok perampok yang beraksi mencegat kafilah-kafilah dagang ditengah padang pasir, karena perampok itu berjumlah banyak dan bengis, maka segera saja bisa menguras segala harta berharga yang dimiliki oleh anggota kafilah tanpa mengalami banyak perlawanan.

Semua anggota kafilah diperiksa dan dikuras hartanya, kecuali Al-Bustami yang tampak begitu muda, rapuh dan kumal penampilannya. hapir saja Al-Bustami terlewati oleh mereka, ketika salah seorang perampok secara lewat begitu saja lalu bertanya pada Al-Bustami, "Apakah engkau membawa barang berharga?"
"Iya, aku membawa 40 dinar uang emas di dalam bajuku," jawab Al-Bustami mantap.
Anggota kelompok yang mendengar jawaban Al-Bustami tertawa terbahak-bahak tidak percaya. bagaimana mungkin seorang anak yang terlihat kumal dan miskin seperti dia bisa membawa uang sebanyak 40 dinar emas ?
Dengan jengkel karena merasa dipermainkan, kelompok perampok ini pergi meninggalkan Al-Bustami untuk melapor kepada ketua mereka. Setelah mendengar cerita suksesnya penyerangan mereka, ketua kelompok 
perampok ingin memastikan bahwa semua harta berharga sudah mereka rampas.

"Sudahkah semua orang kalian geledah?" tanyanya dengan suara menggelegar.
"Sudah, Ketua, kecuali seorang anak kecil gembel mengaku-aku membawa uang 40 dinar emas dalam bajunya," jawab seorang anak buahnya.

"Apa?" Sang Ketua terkejut. "lalu mengapa tidak engkau geledah dia?" lanjutnya dengan marah.

"Sebab, dia hanyalah seorang anak yang begitu muda, rapuh dan terlihat kumal pula. kami rasa dia hanya mempermainkan kami saja," jawab anak buahnya lagi.

Tidak puas dengan kejadian ini, sang ketua perampok menyuruh anak buahnya untuk mengejar kembali kafilah Al-Bustami, menangkapnya dan membawanya kehadapannya. Jadilah kelompok perampok itu kembali memacu kuda mengejar rombongan kafilah yang telah mereka rampok dan menangkap Al-Bustami.
Di hadapan ketua perampok, Al-Bustami diamati dengan teliti, lalu ditanya, "Apakah engkau membawa sesuatu barang yang berharga?"

Al-Bustami memandang ketua perampok itu dan menjawab dengan mantap. "Iya, aku ada membawa barang berharga, yaitu uang emas sebanyak 40 dinar."
Tidak yakin dengan perkataan Al-Bustami yang tampak kumal dan miskin, ketua perampok berkata lagi. "Tunjukkanlah uangmu kepadaku kalau benar engkau membawanya."

Maka, dengan hati - hati, Al-Bustami merogoh kebalik lipatan bajunya dan memperlihatkan 40 dinar uang emas yang dibekali oleh ibunya.
Alangkah terkejutnya ketua perampok melihat uang itu. Maka ia pun bertanya dengan nada heran, "Apakah kamu sudah gila hei anak muda ? Mengapa engkau justru menunjukkan uang yang sudah tersembunyi rapi itu kepada kami ? Padahal engkau tahu bahwa kami akan merampasnya ?"

Maka Al-Bustami pun menjawab, "Sungguh, demi Allah, sebelum keberangkatanku ke Bahdad, aku telah berjanji pada ibuku untuk selalu berkata jujur dimanapun aku berada dan tidak akan berdusta untuk selama-lamanya. Maka aku berkata jujur karena tidak mau melanggar perjanjianku pada ibuku."
Mendengar perkataan Al-Bustami, memerahlah muka kawanan perampok itu karena merasa malu. Bahkan mata ketua perampok tampak berlinang air mata. Lantas dengan suara serak ketua perampok itu berkata,
"Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billah....."

Engkau berkata jujur karena takut melanggar perjanjian yang kau buat dengan ibumu ? Sementara kami ini justru tidak takut melanggar perjanjian kepada Allah dengan berbuat maksiat ?"
Kawanan perampok yang lain tertunduk, hingga ketua perampok itu berkata lagi. "Maka persaksikanlah olehmu wahai anak muda, bahwa kami bertaubat dari berbuat maksiat, merampok dan mencuri untuk selama - lamanya." 

Tak terpikirkan bahagiannya hati Al-Bustami mendengar pernyataan taubat kawanan perampok itu. Dan dia bersyukur bahwa Allah membalas baktinya menjaga perjanjian dengan ibunya dengan hidayah kepada kawanan perampok itu. Maka tidak ada kata lain yang di ucapkan oleh Yazid Al-Bustami kecuali, "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin."

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….

Jodohku,
Bagaimana keadaanmu saat ini ?, semoga dirimu tetap di dalam naunganNya. Semoga setiap langkah kakimu mendapatkan berkah dariNya.
Mungkin kau bingung kenapa diriku mengirimkan surat ini, sungguh tak ada maksud apapun dariku untukmu kecuali rasa cinta dan rindu ku yang mendalam terhadapmu. Semoga rasa cinta dan rindu ini merupakan berkah dariNya untuk diriku, aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Jodohku mungkin sekarang kita belumlah bertemu, tapi yakinlah janjiNya kepada kita semua. Janganlah takut kita tidak akan bertemu, karena pertemuan kita adalah suatu kepastian dariNya.
Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 49)
“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yaasiin36).
Mungkin saja kita tidak akan berjumpa di dunia ini, tapi insya Allah kita akan bertemu di surgaNya kelak.
Jodohku,
Janganlah kau jadikan masa menunggu ini sebagai alasan. Janganlah kau jadikan jodoh itu sebagai bentuk pelegalan berbagai macam bentuk pacaran. Maukah engkau memulai suatu ibadah dengan perbuatan dosa ? tentu tidakkan, sungguh tak ada maksud lain dariku untuk melarangmu berpacaran melainkan rasa cinta dan sayang dariku yang begitu mendalam.
Jodohku,
Sungguh rasa rinduku terhadapmu sangatlah besar, besar harapku untuk sesegera mungkin bertemu denganmu. Ingin rasanya ku untuk secepat mungkin mencurahkan rasa cintaku padamu, ingin rasanya diriku untuk menyempurnakan setengah dienku. Tapi apa daya kita sekarang belumlah bertemu, mungkin ini adalah sebuah skenario indah dariNya agar kita lebih bersabar dan menerima setiap ketentuannya.Serta mempertemukan kita di waktu dan tempat yang terindah.
Jodohku,
Ingatkah engkau dengan janjiNya…
Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS An Nur:26)
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk menjadi yang terbaik. Kita jadikan waktu yang tersisa ini untuk menjadi lebih baik, sungguh di sini ku kan selalu mendo’akanmu untuk dipermudahkan dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dan ku sangat berharap agar dirimu pun mendo’akan yang sama bagiku.
Jodohku,
Ingatlah di sini ku kan setia menantimu. Ku harap kaupun juga setia dalam penantian ini, penantian akan saat-saat indah itu. Saat-saat terindah dalam menjalani dien ini, saat-saat telah sempurnanya setengah dien kita.
Andaikan ujian datang melanda
Tetaplah bersabar hai adinda
Yakinkan segalanya pada yang kuasa
Moga ikatan suci yang terjalin
Mendapat ridho Ilahi
Bahagia jelanglah bahagia…. (Justice Voice)
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Penantian Puluhan Tahun Seorang Gadis

Sholat jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan Pak Daud sudah berteman sejak lama semenjak dipertemukan dalam satu pengajian.
“Gimana kabarnya Pak?”, sapa Pak Daud
“Alhamdulillah baik. Bapak sendiri gimana?”, balas Pak Yunus
“Alhamdulillah.. (terdiam sebentar). Ngomong-ngomong,, masih sendirian aja nih Pak?”, Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.
Pak Yunus hanya tersenyum seperti biasanya jika ditanya hal itu.
Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hari-harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu keputusan untuk tak ingin menikah lagi. Ketiga anaknya yang telah berkeluarga membuat Pak Yunus semakin kesepian. Ya, sebagai seorang laki-laki, terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus.
Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud.
***
1 Syawal 1430 H
“Hei,, saudara-saudara,, Tasya mau nikah 2011 nanti..”, Mira, menantu Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud.
Spontan, saudara-saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud.
“Bener Sya?”
“Bener ka Tasya?”
Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata: “Itu hanya rencana pribadi. Belum tau rencana ALLAH nantinya..”
Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5.
Tasya menangkap semburat yang tidak mengenakkan ketika melihat wajah tante Yeni. Tasya sadar dan merasakan apa yang tante Yeni rasakan: keponakannya sudah merencanakan akan menikah,, sementara dirinya??. Mungkin hal itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya.
Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini.
Apakah karena masalah kecantikan? Ooohh,, tentu tidak! Tante Yeni cukup cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh,, jangan salah,, tante Yeni adalah wanita yang sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh,, tentu saja tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Apakah karena keturunannya? Ooohh,, tante Yeni adalah keturunan terhormat, dari bapak yang seorang kepala sekolah. Lantas,, apa yang membuatnya hingga saat ini belum juga menikah??
Ya, itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan datangnya, dan kita tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdo’a dan terus memperbaiki diri.
***
Seperti jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai sholat jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid.
“Assalamu’alaykum. Pak..”, sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud.
“Wa’alaykumusalam..”, jawab Pak Daud hangat.
Pak Yunus menyampaikan maksudnya; ia ingin menikah lagi dan ingin mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni.
Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya, tante Yeni. Tante Yeni pun mengiyakan; hal ini yang tentunya sangat dinantikan tante Yeni.
Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orangtua Pak Daud, yang tak lain dan tak bukan adalah tempat tinggal tante Yeni. Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam.
Pertemuan demi pertemuan dilakukan. Tak ada jalan berdua, selalu ada yang menemani, layaknya ta’aruf pada umumnya. Hanya ada 4 kali pertemuan dan kedua belah pihak keluarga juga menyetujui, termasuk anak-anak Pak Yunus. Akhirnya khitbah pun dilangsungkan.
***
Keluarga besar Pak Daud telah berkumpul sejak pagi di rumah orangtua Pak Daud. Hari ini akan ada ada pertemuan dua keluarga: keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni.
Di sela-sela persiapan khitbah, Tasya menemani tante Yeni di kamarnya dan bermaksud mendapatkan cerita yang menarik dari proses ini. Proses menuju pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik.
“Gimana tante perasaannya?”, tanya Tasya to the point.
“Yaaaa,, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah.
“Ya,, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku.”, Tasya semakin bijak dalam kata-kata.
“Iya, padahal kan tante udah hampir 50 umurnya. Tapi ternyata emang baru saat ini ALLAH memberikan jodoh itu. Nggak tau kenapa pas sama Pak Yunus, terasa dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tante mah berdoa aja sama ALLAH, jika memang ini yang terbaik maka dekatkanlah dan mudahkanlah, dan jika memang bukan terbaik untukku, maka jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah,, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap.”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah.
“Semoga lancar ya Tan,, ke depannya..”, Tasya menguatkan tante Yeni, sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu.
***
Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan yang sungguh unik ini. Mulai dari membuat undangan, kepanitiaan sampai pembagian tugas. Ya, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan tak jauh beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya.
***
Akad nikah yang dilangsungkan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha begitu khidmat. Undangan para anak yatim piatu turut merasakan kebahagiaan kedua mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya.
***
Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tanteku. Ya, dalam masa penantian menemukan jodohnya, tak sepatah katapun kudengar dari bibirnya menyalahkan takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian itu, dia sibukkan dirinya dengan ibadah kepada ALLAH dan kegiatan social di lingkungannya. Hingga akhirnya, selama penantian bertahun-tahun, puluhan tahun lamanya, teruji sudah kesabarannya, dan ia pun mendapatkan jodoh yang insya ALLAH terbaik menurut ALLAH.
Itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan jodoh itu datang. Manusia hanya bisa berencana. Namun, ALLAH-lah yang berkehendak atas semuanya. Bisa saja jodoh kita datang menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya.
Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan kita tak dipertemukan dengan jodoh kita di dunia ini, tapi di syurga-NYA nanti. Allahu Akbar!
Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan scenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam Q.S An-Nahl:72
“Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.”
Saudaraku, jangan pernah terbersit sedikitpun bahwa ALLAH tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba instrospeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah kita menginginkan jodoh yang baik? Seperti yang dijanjikan-NYA dalam Q.S An-nuur:26
” Wanita – wanita yang keji adalah untuk laki – laki yang keji dan laki – laki yang keji adalah untuk wanitayang keji. Dan wanita – wanita yang baik adalah untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik adalah untuk wanita – wanita yang baik (pula).”
Teruntuk tanteku:
“Barakallahu Laka Wa Baraka ‘Alaika Wa Jama’a Bainakuma Fi Khair”

Dan Santri Pun “Jatuh Hati”

Hari ini usiaku “genap” 23 tahun. Tepat 3 tahun yang lalu aku menyelesaikan hapalan Qur’anku. Kini sudah hampir separuh jalan, aku akan menyelesaikan pendidikan strata satuku di universitas tertua di dunia ini. Insya Allah kurang dari dua tahun lagi aku akan mendapatkan gelar LC dari Universitas Al-Azhar. Tapi ada satu hal yang mengganjal di hati dan itu terus saja mengganggu fikiranku. Sejak 2 tahun yang lalu rasa ini muncul. Wanita itu sungguh mempesona. Pakaiannya yang menutup rapat tubuhnya, juga sikapnya benar-benar membuat hati ini gundah gulana. Saat itu kami bersama 27 teman lainnya berangkat bersama menuju bumi para Nabi ini lewat jalur beasiswa yang disponsori oleh DEPAG RI. Sekarang perasaan itu kian kuat dan semakin dalam. Apalagi setelah mengetahui prestasi-prestasi yang diraih oleh wanita shalihah itu selama di sini. Aku sudah ber”azzam” akan segera melamar wanita itu jika kuliahku selesai. 2 tahun lagi bukan waktu yang lama. Tapi bagaimana mengungkapkan “rasa” ini kepadanya. Aku khawatir sebelum selesai kuliah dia sudah jadi milik orang lain. Dengan pesona yang dimilikinya pasti sudah banyak pria yang mengincarnya. Duh..! aku harus bagaimana? Sulit sekali membuang “rasa” ini.
Temanku mengakhiri ceritanya. Perasaan yang sudah begitu kuatnya dan itu adalah pertama kalinya. Begitupun dengan salah seorang sahabatku lainnya. Ia yang juga sudah menyelesaikan hapalan Qur’annya dan sekarang juga sedang melanjutkan studi di universitas yang sama, merasakan persis dengan yang dirasakan oleh temanku tadi. Bedanya ia sempat mengutarakan perasaannya kepada wanita pilihannya itu. Tetapi sebuah pesan singkat via sms ia terima,
“maaf ana gak bisa, semoga akh mendapatkan istri yang lebih baik dari ana”.
Namun ia mengatakan bahwa perasaan itu tidak hilang. Sahabatku itu masih yakin bahwa “akhwat” itulah yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak. Walaupun kenyataan berkata lain, karenamenurut kabar terbaru yang dia terima, ternyata “akhwat” itu sudah dilamar orang lain.
Hari itu benar-benar istimewa. Kurang dari 24 jam 3 orang temanku seolah bergantian menceritakan perihal perasaan hati mereka. Anehnya semua masalah mereka sama, tentang “CINTA”.
Seorang lagi mengatakan saat ini kuliahnya hampir rampung. Ia juga sudah memiliki penghasilan lumayan dan bahkan lebih dari cukup hasil usahanya bekerja di salah satu perusahaan di Medan. Seorang wanita yang sama-sama aktif dalam kegiatan ROHIS di kampusnya berhasil menarik hatinya. Ia ingin segera melamar wanita shalihah itu tapi keraguan menyelimuti hatinya. Ia takut kalau lamarannya di tolak.
Islam adalah agama fitrah. Tidak pernah mengajak manusia untuk memerangi tabiatnya. Hanya saja Islam mengarahkan manusia agar tidak berbuat seenaknya. Tapi harus dengan cara-cara elegan, terhormat sesuai dengan fitrah manusia yang merupakan makhluk yang mulia disebabkan akal yang dimilikinya.
Cinta ada sebuah kemestian. Bahkan disebutkan bahwa hidup tanpa cinta tidak akan ada artinya. Seolah gurun tandus yang tak ditumbuhi pepohonan. Gersang, panas, kering.
Allah yang maha mulia itu juga maha mencintai. Tentu saja, sebagaimana disebutkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin tidak pantas memaknai cinta Allah sama seperti memaknai cinta makhluk yang merupakan kecondongan hati terhadap sesuatu karena Allah maha suci dari segala sesuatu yang menyerupakan-Nya dengan makhluk. Ketika Allah mencintai hambanya berarti Allah memberinya segala sesuatu yang mendekatkan diri hamba tersebut kepada-Nya. Allah juga lah yang memiliki hati ini. Dia lah yang meletakkan rasa cinta ini sehingga tak ada seorang pun yang mampu menolaknya.
Buat “Adi”, “Aal”, juga “Iman” sahabatku. Aku bangga dengan kalian.
Saat orang-orang mengobral cinta mereka dan mengungkapkannya dengan cara yang tidak pantas kalian semua lebih memilih cara yang elegan dan terhormat. Kalian lebih memilih jalan aman yang diikat dengan “NIKAH” dari pada cinta palsu yang diikat dengan istilah “PACARAN”.
Jangan pernah takut ikhtiar yang kalian lakukan dengan jalan “khitbah” itu tertolak!. Tidak ingatkah kalian bahwa Abu Bakar dan juga Umar pernah melamar tapi keduanya tertolak. Siapa yang tidak mengenal Abu Bakar RA. Dia yang diabadikan di dalam Al-Qur’an dengan sebutan “tsaniyatsnaini idz huma fil Ghar”, Sahabat Rasulullah SAW ketika berhijrah dan dialah yang pertama kali masuk Islam dari golongan orang dewasa. Begitu juga dengan Umar RA yang dikatakan oleh Sahabat Ibnu Mas’ud: “Semenjak masuk Islam Umar Bin Khattab kami senantiasa berada di dalam kemuliaan. Dahulu Islamnya Umar merupakan sebuah kemenangan, hijrahnya adalah sebuah pertolongan, kepemimpinannya adalah sebuah rahmat. Dan sesungguhnya dahulu kami tidak sanggup shalat di sekitar Ka’bah kecuali setelah Umar masuk Islam”(Ar-Rijal Haula Ar-Rasul: Khalid Muhammad Khalid).
Abu Bakar RA yang ketika itu telah menikahkan anaknya A’isyah RAH dengan Rasulullah datang kepada Rasulullah SAW dengan maksud melamar putri Rasul Fathimah RAH, namun Rasulullah menjawab: “Wahai Abu Bakar! Bersabarlah sampai datang ketentuan Allah”. Abu Bakar pun pergi menemui Umar RA, lantas Umar mengatakan: “Rasulullah telah menolak (lamaranmu) wahai Abu Bakar. Maka berkata Abu Bakar kepada Umar: Lamarlah Fathimah kepada Rasulullah. Umar pun segera melamarnya, namun jawaban Rasulullah sama dengan jawabannya terhadap lamaran Abu Bakar. Abu Bakar pun berkata kepada Umar: “Rasul sudah menolak (lamaranmu) wahai Umar. Akhirnya berita penolakan lamaran itu tersebar luas di kalangan muslimin. Karib kerabat Imam Ali RA segera mendesak Ali untuk melamar putri pemimpin umat itu. Esoknya Ali pun datang menemui Rasulullah. Rasulullah pun berkata: “apa keperluan anak dari Abi Thalib (datang kemari)?” Ali pun menjawab: “wahai Rasulullah aku teringat dengan Fathimah Binti Rasulullah” Lalu Rasul menjawab: “Marhaban Wa Ahlan!”. Akhirnya Rasul pun menemui putrinya Fathimah menceritakan lamaran dari Ali bin Abi Thalib dan mengatakan: “Ali teringat denganmu”. Fathimah hanya terdiam sambil tersipu malu. Maka Rasul pun segera faham Fathimah menerima lamaran Ali. (Ilaika Ayyuha Al-Fata Al-Muslim: Dr. Munir Muhammad Al-Ghadban)
Sahabat-sahabatku!
Dan kalaupun cinta kalian tertolak. Ketahuilah cinta itu bukan berarti memiliki. Cukuplah cinta itu ada, dan tidak melebihi cinta kalian semua terhadap Allah yang maha pengasih itu. Ingatlah kisah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. Pemimpin yang pada masa kekhalifahannya orang Islam sangat makmur dan sejahtera, sehingga tidak ada yang mau menerima harta zakat karena tidak ada lagi orang miskin.
Sebelum menjadi khalifah Umar bin Abdul Azis pernah jatuh cinta kepada seorang gadis, tapi cinta itu masih terhalang karena ia tidak diizinkan oleh istrinya Fatimah binti Abdul malik. Pada saat ia menjadi khalifah adalah saat dimana dia mengalami masa sulit, karena terus memikirkan amanah yang akan dipertanggungjawabkan olehnya kelak. Pernah pada suatu hari dia berkata kepada budaknya Muzahim yang juga sekaligus menterinya, “Bagaimana keadaan umat Islam hari ini?” tanya Umar. Lantas Muzahim menjawab : “semua dalam keadaan yang baik kecuali saya, anda dan juga baghal (kuda tunggangan) ini ya tuan”. Begitulah keadaan Khalifah umar bin Abdul Azis. Hampir tidak ada senyum di wajahnya. Untuk menghiburnya, istrinya Fatimah binti Abdul Malik datang kepadanya bersama gadis yang dicintai oleh Umar untuk segera dinikahinya, agar Umar kembali bisa tersenyum dan bahagia. Tapi anehnya Umar malah menikahi gadis itu dengan pemuda yang lain bukan dengan dirinya. Lalu perempuan itu berkata kepada Umar : “wahai Khalifah! Dulu engkau pernah sangat mencintaiku, tapi sekarang apakah cinta itu telah hilang?” Kemudian Umar menjawab: “Tidak,cinta itu tidak hilang, bahkan sekarang rasa itu lebih dalam”. (Agar Bidadari Cemburu Padamu )

Membentengi Diri Dari Sifat Munafik



Amin adalah gelar terpandang yang diberikan hanya kepada Nabi Muhammad SAW. Gelar tersebut diperoleh Nabi Muhammadd sebelum beliau diangkat oleh Allah menjadi nabi. Al Amin yang berarti amanah dan dapat dipercaya, apabila berkata jujur, tidak berbohong, dan jika berjanji yakin akan menepati. Pada masa itu, nabi merupakan seorang profesional muda yang disenangi masyarakat, karena dalam berdagang beliau selalu jujur dan terpecaya.

Sesunguhnya keimanan seseorang itu indentik dengan terpercayanya diri. Maka apabila imannya kuat, keyakinannya juga semakin tinggi dan semakin mulialah dirinya disisi Allah. Kemuliaan dan rezeki merupakan karunia  Allah, Allah senang dengan orang yang juju, jadi untuk apa kita tidak jujur, licik dan berbuat curang ?? jika Allah tidak menyukai kelicikan. Allah Maha tahu kebutuhan kita dari pada kita sendiri. Oleh karena itu focus kita dalam bekerja  adalah kejujuran. Bagi orang yang beriman kejujuran adalah pakaian yang harus melekat pada diinya, tidak akan membuatnya untuk curang hanya karena ingin memeperoleh penilaian orang. Sesungguhnya orang lain tidak akan merusak seseorang di sisi Allah.

Lawan dari sikap jujur adalah munafik. Rasulullah bersabda tentang ciri-ciri orang munafik ada 3 yaitu apabila kita bicara dusta, apabila janji tidak ditepati, apabila diberi amanah berkhianat. Dan terdapat dua jenis munafik, yaitu munafik secara akidah dan munafik secara akhlak. Munafik secara akidah adalah dimana seseorang yang menampakkan diri sebagai Muslim tapi sesungguhnya bukan muslim. Sedangkan munafik secara akhlak adalah ketika dimana seseorang mempercayai adanya Allah, dia juga sholat, tetapi memiliki akhlak yang munafik, bermuka dua.

Dengan menghindari sifat munafik maka hidup akan menjadi lebih tenang, sesungguhnya ketenangan itu milik Allah, maka dengan melakukan kebenaran aka hati akan bersih. Untuk apa kehidupan kita hanya dihabiskan untuk membuat topeng, dan hanya beroientasi pada penilaian orang.

Hidup Mencari Keridhoan Allah


Jika seorang hamba telah ridho dengan ketetapan Allah, maka hatinya akan merasa lapang. Allah Yang Maha Tahu tentunya paling mengetahui segala yang tebaik untuk kita. Allah memberikan segala sesuatunya dengan kondisi kita. Hendaknya kita tidak membatasi do’a-do’a kita hanya pada sesuatu yang menurut kita baik. Sesuatu yang menurut kita baik belum tentu yang terbaik di mata Allah. Jadi, dari pada berdo’a agar kita diperjodohkan dengan”fulannah”, agar kita diberikan jabatan tertentu agar ini agar itu yang kesemuanya sifatnya duniawi, akan jauh lebih utama ketika kita berdo’a agar diberikan hal yang paling baik, hal yang mendekatkan kita kepada-Nya. Jika seorang hamba mengejar kedekatan dengan Allah, pastinya hatinya akan terasa lapang.

Sebagai bagian dari upaya kita dalam meraih ridho-Nya, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Peertama, senantiasa menjaga agar ibadah bagus. Hal ini mencakup baik ibadah wajib maupun sunnah, termasuk ketepatan waktu pelaknaannya. Yang kedua adalah berjuang agar kita memiliki hidup yang lurus dengan melakukan yang Allah sukai dan meningalkan yang Allah benci. Salah satu contohnya adalah ketika kita di hadapkan pada pilihan besikap, jujur teteapi dibenci orang atau berbohong demi penilaian orang lain. Untuk apa kita memilih pilihan yang akan menempatkan kita bersama kegelisahan??? Sekali kita memilih jalan yang sulit, meskipun sakit dan tidak disukai orang, sesunguhnya kesakinahan yang dilimpahkan Allah tidak akan tergantikan. Selanjutnya, kita dapat berikhtiar secara serius. Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang sudah mendapat jaminan Allah pun tetap berkerja keras dan profesional dalam setiap perannya. Kita pun harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Dalam perkerjaan, profesionalisme yang kita praktikkan semestinya bukanlah naik jabatan, dan lainnya, melainkan karena Allah.

Mari kejar Ridho Allah, berusaha agar Allah menyukai kita dan berkenan untuk dekat dengan kita agar segala urusan kita dimudahkan dan hidup kita menjadi lapang. Insya Allah.

Agar Hikmah Shalat Tetap Terjaga


Ada beberapa kiat yang perlu kita perhatikan di saat melaksanakan ibadah shalat agar hikmah di dalamnya selalu terjaga :

  •  Menjaga akan kewajiban dan sunnah. Rasulullah saw bersabda : “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat.”
  • Ikhlas, khusyuk dan menhadirkan hati. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepadan-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah : 5)
  • Memahami dan mentaburi ayat, do’a dan makna shalat. “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Al-Maa’un : 4-5)
  • Menganggungkan Allah swt. Dan merasakan haibatullah. Rasulullah saw. Bersabda : “...kamu mengabdi kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya dan apabila kamu tidak melihat-Nya, maka (yakinlah) bahwa Allah melihat kamu...” (H.R.Muslim)

Dirikanlah Shalat

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ankabut 45)



Setiap kewajiban yang telah di bebankan Islam kepada umatnya senantiasa memuat hikmah dan mashlahat bagi mereka. Muslim yang selalu menunaikan ibadah shalat akan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan mampu menjadi cahaya di tengah-tengah masyarakatnya. Muslim yang memiliki Hamasah (semanagat) yang menggelora dalam memperjuangkan kebenaran dan memberangkus nilai-nilai kemungkaran, kezaliman dan perbuatan keji lainnya. Hatinya mewabah di tengah-tengah masyarakatnya. Jiwanya akan terus gelisah ketika melihat kezaliman yang dipermainkan para budak kekuasaan. Memang, ia harus menjadi cahaya yang bejalan di tengah-tengah kegelapan zaman ini.

“Dan apakah orang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu di dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang ang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekaili-kali dapat keluar dari padanya ??? Demikianlah Kami jadikan orang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kejakan
.” (AL-An’am : 122)

Ibadah shalat adalah awal kewajiban yang diperintahkan Allah swt, kepada umat ini pada peistiwa Isra’ dan Mi’raj. Ibadah yang merupakan simbol dan tiang agama. Rasulullah saw. Bersabda :
“pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (H.R. Muslim)

Ibadah yang dijadikan Allah sebagai barometer hisab amal hamba-hambanya di akhirat, “Awal hisab seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya baik, dan apabila buruk maka seluruh amalnya buruk. “ (H.R.Al-Thabrani)

Ibadah shalat  merupakan wasiat Nabi yang terakhir kepada umat ini dan yang paling terakhir dari urwatul islam (ikatan Islam) yang akan di hapus oleh Allah swt.
Selain itu, Shalat juga penyejuk mata, waktu rehatnaya sang jiwa, saat kebahagiaan hati kedamaian jiwa dan merupakan media komunikasi antara hamba dan rabbnya.

Namun tidakkah banyak di antara manusia Muslim yang ahli ibadah namun masih jauh dari nilai-nilai Islam. Ahli shalat, namun masih suka melakukan kemaksiatan. Hal ini disebabkan nilai-nilai agung yang terkandung dalam ibadah sama sekalik tidak mampu memberikan pesan-pesan ilahiah di luar shalat. Takbir yang dikumandangkan di saat beriabadah tidak mampu melahirkan keagungan di luar shalat. Do’a iftitah “inna shalati "wa nusuki . . . . “ yang dilafadzkan dalam shalat tidak mampu mengingatkan tujuan hidupnya. Ibadah ini seolah-olah menjadi gerakan ritual yang maknanya tidak pernah membumi dalam kehidupan orang yang melaksanakannya.

Semoga kita semua mampu merenungkan kembali arti sholat dalam kehidupan keseharian dan berusaha terus-menerus untuk memperbaikinya agar kita benar-benar mi’raj kepada Allah swt. Wallahu A’lam Bishawwab.

Mengasihi Sesama

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menhardik anak yatim, dan tidak mengajurkan memberi makan orang miskin" (QS. Al-Ma'un : 1 - 3).

Anak-anak yatim dan fakir miskin, adalah bagian dari kehidupan kita, ia ada di sekitar kita. Oleh karena itu, agar kita tidak termasuk orang-orang yang mendustakan agama, maka jangan sampai kita menyia-nyiakannya

Beberapa hal dapat kita lakukan :
  1. Mengunjungi mereka, gar membahagiakan hati mereka, agar mereka tidak merasa sendirian, masih ada yang memperhatikan mereka.
  2. Menyantuni mereka dengan sebagian rizki yang Allah berikan kepada mereka (baik dengan zakat maupun infaq sunnah lainnya)
  3. membantu mereka agar pada saatnya mampu mandiri, dengan memberikan bantuan yang tidak "menjerumuskan" mereka tetap dalam ktidakberdayaan.
  4. Hindarkan diri dari ucapan maupun tindakan yang dapat menyakiti hati mereka, karena sesungguhnya mereka adalah makhluq Allah juga, yang tidak ada kemuliaan kecuali dengan ketaqwaan.
  5. Menyayangi mereka, dengan memperlakukan mereka sebagaimana kita bersikap kepada anak kita, kepada orang-orang yang muliakan.

Muhammad Al-Ghazali (Sorang da'i yang cerdas)



Muhammad Al-Ghazali adalah ulama yang memiliki semangat menggelora, keimanan, perasaan lembut, tekad membaja, keimanan mendalam, lincah, ungkapan -ungkapan mensastra, terkesan, mengesankan, supel dan pemurah. Ini semua di ketahui setiap orang yang pernah hidup bersamanya, menyertai dan bertemu dengannya.

Muhammad Al-Ghazali adalah ulama yang memiliki semangat menggelora, keimanan, perasaan lembut, tekad membaja, keimanan mendalam, lincah, ungkapan -ungkapan mensastra, terkesan, mengesankan, supel dan pemurah. Ini semua di ketahui setiap orang yang pernah hidup bersamanya, menyertai dan bertemu dengannya.

Ia tidak suka memaksakan diri (takalluf), benci kesombongan dan sikap sok tahu, aktif dalam mengikuti perkembangan sosial dengan segala persoalannya,  ikut dalam menyelesaikan problematika umat, mengungkap hakikat, dan mengingatkan umat tentang bencana yang di timbulkan syaitan-syaitan manusia dan jin;  baik dari Barat maupun juga dari Timur.

Syeikh Muhammad Al-Ghazali lahir pada tanggal 22 Setember 1917, di kampung Naklal Inab, Ital    
Al-barud, Buhairah, Mesir dan wafat pada 9 maret 1996 di riyadh, Arab Saudi. Dibesarkan dari keluarga yang agamis dan sibuk didunia perdagangan. Ayahnya hafizh Al-Qur’an semenjak usia sepuluh tahun.
Syeikh Muhammad Al-Ghazali menrima ilmu dari guru-guru di kamungnya, ia masuk sekolah agama di Iskandariyah dan menamatkan tingkat dasar hingga menengah atas (SMU). Kemudian pindah ke Kairo  untuk melanjutkan kuliah di fakultas Ushuludin dan mendapat  ijasah pada tahun 1943 M. Ia mengambil spesialisasi dakwah wal irsyad dan mendapat gelar Magister 1943. Syeikh Muhammad Al-Ghazali menikah saat masih kuliah di fakultas Ushuludin dan dikaruniai sembilan orang anak.

Aktivis muda Islam memperolehmanfaat dari ilmu, keberanian, keterusterangan, kejujuran dan kejelasan sikap Syeikh Muhammad Al-Ghazali. Diantara buah karya beliau adalah, Mahuna na’lam, Al-Islam wal istibdadus siyasi, aqidatul Muslim, Fiqus sirah, Khuluqul Muslim, Laisa Minal Islam, dan lain-lain.

DR. Yusuf Al-Qardhawi berkata, “Mungkin anda berbeda pandangan dengan Al-Ghazali, atau ia berbeda pendapat dengan anda dalam masalah-masalah kecil maupun besar, sedikit atau banyak masalah. Tapi, apabila anda mengenalnya dengan baik, anda pasti mencintai dan menghormatinya. Karena anda tahu keikhlasannya dan ketundukannya kepada kebenaran, Memang, Al-Ghazali temperamental. Kemarahannya meluap seperti ombak lautan yang menghanyutkan, atau seperti letusan gunung berapi yang meluluhlantakkan. Ia seperti itu karena benci kezaliman dan kehinaan, baik pada dirinya atau orang lain, tidak suka berlaku zalim atau dizalimi, anti merendahkan kehormatan  siapapun, serta tidak menyukai penyimpangan, terutama bila berkedok agama. Ia akan menyerang itu semua dengan sembunyi-sembunyi  maupun terang-terangan. Ia berani saat menyerang hal-hal yang diyakininya keliru dan pemberani saat mengakui kekeliruannya.”

EMANSIPASI WANITA VS SYARIAT ISLAM

Assalamualaikum Wr. Wb.
Tulisan ini berawal dari keresahan terhadap pemikiran-pemikiran wanita-wanita Muslimah terutama di Indonesia terhadap emansipasi wanita. Emansipasi yang selama ini digembar-gemborkan dimasyarakat adalah sebuah perusakan pemikiran wanita-wanita Muslim dalam menilai syariat Islam dalam memperlakukan Wanita Muslim.

Emansipasi Wanita adalah pemeratan atau persamaan derajat dalam segala bidang antara wanita dan pria. Emansipasi wanita bukan hanya ada di Indonesia, tapi seluruh dunia begitu pula di Negara-negara Arab. Emansipasi dibentuk dengan tujuan melawan adab-adab Islam dan hukum-hukum syari'ah Islam. Contohnya adalah penghilangan hijab, mencampurkan antara wanita dan pria dalam segala bidang dan masih banyak lagi.

Mungkin saya akan membahas sedikit tentang syari’at Islam terhadap wanita, terutama dalam hal hijab dan menutup aurat. Seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.(QS: Al-Azhab 59).


Sudah sangat dijelaskan diatas bahwa menutup aurat adalah kewajiban bukan sunnah, bukan sebuah pilihan tapi ketentuan yang harus dilakukan bila tidak ada hukumannya. Orang mengatakan bahwa mereka belum siap dan menunggu hidayah untuk menutup aurat, smw itu adalah alasan untk menghindari kebenaran saja. Satu lagi alasan lagi HIDAYAH bukan ditunggu tapi dikejar. Allah memerintahkan wanita Muslimah untuk menutup aurat bukan membungkus aurat, karena menutup aurat bertujuan menghindarkan wanita dari pikiran-pikiran kotor pria yang melihatnya. Tapi kalo aurat itu hanya dibungkus tetap akan menimbulkan pikiran-pikiran yang tidak diinginkan.

Rasulullah bersabda : “Pada akhir zaman nanti umat ku akan berpakaian lengkap tapi mereka telanjang”



Wanita Muslimah diperintahkan Allah untuk menutup aurat dan menegakkan hijab, agar menjauhi fitnah dan menjaga dari segala celah-celah Syaitan menyerang untuk menyesatkan manusia. Hijab dalam Islam ada untuk menjauhkan kita dari segala bentuk Zina, seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an sbb:

Q.S. Al-Isra: 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya : Dan Janganlah mendekati zina karena ia merupakan perbuatan keji dan jalan yang buruk

Bagaimana orang yang pacaran ? Dan bagaimana dengan pacaran Islami ?

Islam sangat melarang pacaran karena pacaran adalah salah satu dari bentuk zina, sebab orang yang pacaran melakukan yang dilarang agama contoh : berpegangan tangan dengan yang bukan muhrim, saling rangkul dengan lawan jenis, dan masih banyak lagi. Pacaran Islami adalah salah satu alasan orang-orang yang tidak mau menerima syari’at dan membuat PEMBENARAN dalam melakukannya tapi mengesampingkan KEBENARAN. Karena tidak ada didalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist tentang pacaran Islami.



Semua yang ada ditulisan ini hasil analisa dari Al-qur’an, Hadist, Murabbi, pendapat para ULAMA, dan pengalaman.

Pedagang Sukses yang Dermawan (Abdurahman bin Auf. ra)

Suatu hari, saat kota Madinah  sunyi senyap, debu yang sangat tebal mulai mendekat dari berbagai penjuru kota hingga nyaris menutupi ufuk. Debu kekuning- kuningan itu mulai mendekati pintu - pintu kota Madnah. Orang - orang menyangka itu badai, tapi setelah itu mereka tahu bahwa itu adalah khafilah dagang yang sangat besar. Jumlahnya 700 unta penuh muatan yang memadati jalanan Madinah. Orang - orang segera keluar untuk melihat pemandangan yang menakjubkan itu, mereka bergembira dengan apa yang dibawa oleh khafilah itu berupa kebaikan dan rizki. Ketiak Ummul Mukminin Aisyah ra mendengar suara gaduh kafilah, maka ia bertanya, "Ini kafilah milik Abdurrahman bin Auf ra yang datang dari syam membawa barang dagangan miliknya."Aisyah bertanya, " Kafilah membuat kegaduhan seperti ini?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Ummul Mukminin, kafilah ini berjumlah 700 unta. "Ummul Mukminin menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku pernah menengar Rasulullah SAW bersabda, "Aku bermimpi melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak," (al-kanz, no. 33500)

Sebagian sahabatnya menyampaikan berita ini kepadanya. Ia teringat bahwa ia pernah mendengar hadits ini kepadanya. Ia teringat bahwa ia pernah mendengar hadits ini dari Nabi SAW lebih dari sekali, dan dengan lafadz berbeda beda. Ia pun melangkahkan kakinya menuju rumah Ummul Mukminin Aisyah ra dan berkata kepadanya, sungguh engkau telah menyebutkan suatu hadits yang tidak akan pernah aku lupakan."

Kemudian ia berkata. " Aku bersaksi bahwa kafilah ini berikut muatan dan pelananya, aku infakkan di jalan Allah SWT."

Muatan 700 unta itu pun dibagi-bagikan kepada penduduk Madinah dan sekitarnya dalam "pesta besar", itulah Abdurrahman bin Auf, seorang pedagan sukses kaya raya, mukmin yang mahir. ia menolak bila kekayaan itu menjauhkannya dari kafilah iman dan pahala surga. bagaimana tidak ? Sedangkan ia adalah salah seorang dari delapan orang yang telah lebih dulu masuk Islam, dan termasuk salah seorang yang telah diberi kabar gembira dengan surga.

Ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda kepadanya pada suatu hari, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya kamu termasuk kaum yang kaya raya, dan kamu akan masuk surga dengan merangkak. Oleh karena itu , pinjamkanlah suatu pinjaman kepada ALLAH SWT sehingga Allah membebaskan kedua telapak kakimu."(HR. al-Hakim, 3/311 dan al-Hilyah, 1/99)

Sejak saat itu, ia memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, sehingga Allah melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.Suatu hari ia menjual tanah seharga 40.000 dinar, kemudian membagikan seuanya untuk keluarganya yaitu Bani Zahrah, untuk Ummahatul Mukminin, dan kaum fakir dari kalangan kaum muslimin. Suatu hari ia memberikan untuk pasukan muslimin se-banyak 500 kuda. Pada hari yang lain, ia memberikan sebanyak 1500 unta. Ketika meninggal, ia mewasiatkann sebanyak 50.000 dinar di jalan Allah. iIa mewasiatkan  untuk masing-maasing orang yang masih hidu dari peserta perang Badar mendapatkan 400 dinar di jalan Allah.

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqarah: -262).

Tips Membuka Situs Yang Di Blokir Oleh Nawala, Telkom, AHA

Sobat blogger yang demen online dan browsing pasti udah nggak asing lagi dong dengan yang namanya Nawala?? Oiya, sebelum saya menjelaskan caranya, ada baiknya kita mengenal apa itu Nawala yang saya ambil langsung dari nawala.org.
Nawala (DNS) adalah salah satu layanan sistem penyaring berdasarkan nama Domain Name System yang didukung oleh berbagai pihak, yaitu pelaku bisnis warnet, Kemkominfo, dan PT. Telkom sebagai BUMN penyedia jasa layanan internet di Indonesia.
DNS Nawala secara spesifik menyaring segala jenis konten negatif, seperti Pornografi, Judi, situs Phising (penyesatan) serta situs yang mengandung Malware (software berbahaya).

Nah, bagaimana untuk menghindari pemblokiran tersebut?? Intinya sih kita harus mengganti DNS nawala dengan DNS lain. Bisa menggunakan layanan OpenDNS dan sebagainya. Disini saya akan share dengan menggunakan tool yang bernama DNS Jumper karena simple dan mudah untuk digunakan.


Cara menggunakan DNS Jumper :
  1. Download DNS Jumper
  2. Ekstrak (keluarkan file dari zip) ke desktop atau kemana aja.
  3. Jalankan DNS Jumper
  4. Pilih Network card (sesuaikan dengan komputer anda)
  5. Pilih DNS Service yang akan kita gunakan di menu dropdown.
  6. Klik apply DNS.
  7. Done.
Selain itu, dengan menggunakan DNS Jumper sobat blogger juga bisa menggunakan mengecek DNS yang cepat untuk komputer/internet sobat blogger, dengan klik menu Fastest DNS.
untuk lebih taunya, nih aplikasinya : disini

Putri Pendeta Menjadi Da'iyah

Aku tidak mengenal sedikitpun tentang Islam, bahkan selama hampir 20 tahun, sampai aku kuliah di jurusan Informatika Universitas Timbell Philadelphia. Pertama aku melirik Islam berawal ketika bebrapa dosenku menyampaikan informasi tentang Islam. Mereka menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang merusak (destruktif). Hal ini hal ini menggugahku untuk lebih banyak membaca literatul tentang Islam. setelah aku mengkajinya ternyata aku dapati semua itu hanyalah tuduhan palsu, zalim dan penuh kebencian. Akupun segera tanpa ragu menyatakan diri masuk Islam. Sejak itu aku ganti namaku menjadi Laila Ramzi.

Aku dilahirkan di New England pada bulan Januari tahun 1959, ayahku seorang pendeta yang mengabdi di sebuah gereja. Sudah lama aku banyak meragukan gereja, terlebih setelah ayahku ingin agar aku menjadi misionaris. Akan tetapi Allah SWT menghendakiku sesuatu yang lebih baik dan kekal.

Apa yang aku dapatkan sebelumnaya informasi tentang Islam sangat jauh berbeda dari kenyataan. karena sejak 1400 tahun yang lalu Islam telah mewarnai kehidupan sosial politiknya dan telah mengukir sejarahnya dengan gilang gemilang. Aku bertanya kepada diriku sendiri, "Anda lihat mengapa mereka sengaja menghapus Islam dan menjauhkan para mahasiswa dari pemahaman yang benar terhadap Islam?" Dampaknya para mahasiswa menganggap Islam sebagai agama yang berbahaya bagi struktur pemahaman dunia Barat. Umumnya dan bagi pemikiran kaum muda Nasrani khususnya.

Meskipun ditentang oleh ayahku, aku mulai terus membaca literatul tentang Islam. Sehingga aku dapatkan prinsip-prinsip agama yang agung ini menghujam dalam hatiku dan mendominasi pikiranku. Aku mulai memahami akidah Tauhid dan meyakini bahwa Isa adalah manusia biasa seperti Musa, Ibrahim, dan Muhammad SAW. Aku juga mengerti bahwa khamr, zina, dan judi adalah sesuatu yang diharamkan. Hal ini amat kontras dengan kehidupan yang berlangsung di Eropa dan Amerika. Akupun mulai semakin banyak mempelajari ibadah Islam.


Akupun mulai mengumumkan keislamanku. Meskipun ayahku marah dan sedih aku memutuskan untuk pergi ke Mesir agar bisa hidup disana bersama umat Islam lainnya. Disanalah aku mempelajari Al-Qur'an lebih dalam. Di Kairo aku juga bertemu dengan pemuda muslim yang memiliki komitmen kuat dengan agamanya, ia menawarkan dirinya untuk menikahiku, akupun menerima dan menyetujuinya. Allah SWT telah menganugerahkan kepadaku seorang anak yang kuberikan nama Islam, Toha namanya. Aku berdoa kepada Allah Azza wa jalla agar ia tumbuh menjadi anak yang baik, dan menjadi penyedap pandangan suamiku.


Sungguh Allah  SWT tidak pernah menyakiti hambanya, tapi hambanyalah yang menyakiti Allah SWT. Wallahualambishawab.


Orang yang Menumbangkan Khilafah Islamiyah

Pada saat 3 Maret 1924, Khilafah dibubarkan Kamal Attartuk, agen Inggris keturunan Yahudi. Inilah puncak kemerosotan kaum muslim yang memang sudah lama menggerogoti tubuh umat. Atas nama Dewan Agung Nasional Turki (Al Jam’iyyatu al Wathaniyah al Kubro), Kamal merubah Turki menjadi Republik dengan asas sekulerisme. Tidak hanya itu, Kamal melakukan proses sekulerisasi dengan tangan besi. Khilafah dibubarkan, alasannya diktator, korup, dan bermacam tuduhan keji lainnya. Hukum syara’ pun diganti, dianggap kuno dan tidak manusiawi. Segala yang berbau Islam, dituduh berbau Arab, dan harus diganti. Mulai dari bahasa Arab, pakaian Arab, sampai adzan semua harus diubah. Islam dicampakkan. At Tatturk lupa, Islamlah yang membuat umat Islam, rakyat Turki, jaya dan gemilang.

Sekarang, penderitaan umat semakin bertambah. Negeri-negeri Islam terpecah belah menjadi puluhan negara yang dikontrol oleh penjajah Barat. Negara lemah, yang tidak bisa menolong saudaranya sendiri. Bayangkan, mereka tidak bisa menyelamatkan Pelestina, yang dijajah Israel. Rakyat Irak dibantai, Fallujah negeri dengan seribu menara masjid dinodai, tapi penguasa-penguasa negeri-negeri Islam yang sekuler itu sekedar jadi penonton. Darah kaum muslim, demikian gampang ditumpahkan oleh penjajah Amerika Serikat dan sekutunya dibantu agen-agen pengkhianat dari umat Islam sendiri. Mulai dari Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, Bosnia, Chechnya, Uzbekistan, Sudan, Pattani Thailand, Moro Philipina, Poso, Ambon, Aceh. Padahal jumlah kaum muslim lebih dari 1,5 milyar. Kemiskinan, kebodohan, konflik, kemaksiatan pun identik dengan negeri-negeri Islam. Inilah buah sekulerisasi. Inilah buah diruntuhkannya Khilafah.

Sekarang, tidak ada lagi alasan bagi kaum muslim untuk tidak kembali menegakkan Khilafah. Sebab, beribu argumentasi bisa kita kumpulkan, untuk menunjukkan kenapa kita butuh Khilafah Islam. Beberapa argumentasi penting itu antara lain : (1) Tuntutan Aqidah dan Syariah Islam. Ikrar seorang muslim yang bersyahadah : la ilaha illa Allah menuntut seorang muslim untuk mau diatur oleh aturan Allah SWT. Allah mengecam tidak beriman sampai seorang muslim mau diatur oleh aturan Islam. Persoalannya, bagaimana mungkin kita bisa menerapkan hukum Allah secara total kalau kita tidak punya negara Khilafah ? Aturan Islam yang lengkap pun tidak akan pernah terwujud tanpa Negara Khilafah. Demikian penting perkara ini sampai Rasulullah SAW menyebut mati jahiliyah yang dipundaknya tidak ada bai’at kepada Khalifah.

(2) Mensejahterakan rakyat. Tanpa Khilafah umat diatur dengan sistem kapitalistik yang serakah. Sistem kapitalistik ini hanya mensejahterakan sebagian kecil orang. Sementara mayoritas umat hidup dalam kemiskinan. Jangan untuk pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang semakin mahal dan tidak terjangkau, untuk makanpun sulit. Meksipun negeri Islam, negeri yang kekayaan alamnya luar biasa. Bagaikan kata pepatah : Ayam mati di lumbung padi. Sementara kebijakan ekonomi khilafah adalah menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) tiap individu rakyat.

Pendidikan, kesehatan, keamanan, transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah, bahkan bisa gratis. Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum yang hasilnya diberikan kepada rakyat.

(3) Menjamin keamanan rakyat. Penguasa sekuler negeri-negeri Islam karena lebih menghamba kepada kepentingan penjajah, membiarkan rakyatnya dibunuh. Atas nama demokrasi, kebebasan, perang melawan terorisme, penguasa itu membunuh rakyatnya. Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Turki, bahkan menyediakan lahan bagi pesawat dan pangkalan militer negara penjajah untuk lebih gampang membunuh saudaranya di Irak dan Afghanistan. Tidak halnya dengan Khalifah yang agung, mereka akan menjaga nyawa rakyatnya. Rasulullah SAW marah besar saat ada seorang muslim yang terbunuh di Madinah oleh segerombolan Yahudi yang mengeroyoknya. Pasalnya, pria muslim tadi membela seorang muslimah yang dinodai kehormatannya oleh gerombolan Yahudi. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW untuk membela rakyatnya yang terbunuh ? Hukuman mati bagi pelaku pembunuhan dan mengusir Yahudi yang telah melanggar perjanjian. Jangankan nyawa manusia, Umar bin Khaththab sangat khawatir kalau di perjalanan ada unta yang terperosok karena jalan yang rusak. Khalifah juga akan bertindak tegas terhadap pelaku pembunuhan apalagi para perusuh yang membunuh banyak orang. Khalifah tentu saja tidak membiarkan ada rakyat yang dibunuh dan dibantai.

(4) Menjaga pertahanan, keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam. Ketiadaan Khilafah, membuat kaum muslim bagaikan kehilangan penjaga rumah mereka. Akibatnya, orang-orang jahat dengan gampang masuk dan membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya, orang-orang jahat ini diundang oleh penguasa muslim sendiri, atas nama demokrasi, rekontruksi, pembangunan, investasi dan lain-lain. Padahal penjajah tersebut punya tujuan yang satu mengeksploitasi negeri-negeri Islam. Negeri-negeri Islam yang tadinya satu dibawah naungan Khilafahpun dipecah-pecah, atas nama kemerdekaan dan penyelesaian konflik. Timor Timur lepas, Sudan diambang perpecahan, muncul konflik etnis di Irak, semuanya tidak lepas dari peran penjajah. Khalifah-lah yang akan kembali menyatukan umat Islam. Dan itu pernah terbukti bukan omong kosong. Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku, bangsa, warna kulit dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda. Semuanya dilebur dengan prinsip ukhuwah Islamiyyah. Tentu saja Khalifah tidak akan membiarkan ada penjajah yang ingin masuk ke negeri Islam. Lihat sikap tegas Rasulullah mempertahankan keutuhan negeranya. Melihat pengkhianatan kabilah Yahudi Khoibar yang menikam dari dalam saat membantu pasukan koalisi dalam perang Ahzab, Rasulullah tidak tinggal diam, segera setelah kembali dari Makkah, Rasulullah menyerang dan menghukum Yahudi Khoibar.

(5) Memuliakan dan menjaga kehormatan wanita. Kapitalisme telah merendahkan wanita dengan serendah-rendahnya. Mereka menganggap wanita tidak lebih dari barang ekonomi yang bisa diperjual belikan. Lihat saja bisnis pelacuran , hiburan, yang semuanya mengekspolitasi wanita. Para kapitalis yang rakus juga memperkerjakan wanita di pabrik-pabrik dengan upah yang sangat murah. Sangat berbeda dengan Islam, yang demikian memuliakan wanita. Pesan Rasulullah: sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap wanitanya. Benar-benar dilaksanakan oleh umat Islam. Islam menjaga kehormatan wanita dengan kewajiban menutup aurat dan mengatur pergaulan wanita. Siapa yang menuduh wanita baik-baik berzina tanpa bukti dijatuhkan sanksi oleh Kholifah dengan tuduhan qadzaf. Wanitapun diposisikan Islam pada tempat yang sangat mulia di keluarga sebagai ummu wa rabbatul bait (pengatur rumah tangga), dengan demikan para ibu menjadi ujung tombak terciptanya generasi islam yang berkualitas dan bertakwa.

(6) Melindungi orang-orang yang lemah dan warga non muslim. Kapitalisme telah mendiskriminasi manusia berdasarkan kekuatan modalnya. Anda bisa dapat makan layak, pelayanan kesehatan prima, pendidikan unggul, rumah yang asri dan nyaman, kalau anda punya modal besar, uang. Kalau tidak, anda layak untuk tidak hidup layak. Berbeda dengan Islam , yang akan menjamin orang-orang lemah dan miskin. Termasuk juga melindungi warga non muslim ahlul dzimmah. Rasulullah sampai mengingatkan dengan keras untuk tidak menganggu ahlul dzimmah. Orang-orang non muslim dibiarkan beribadah, makan, dan minum sesuai dengan ajaran agama mereka. Tidak ada paksaan bagi mereka untuk masuk Islam. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka menjadi warga negara Daulah Islam. Tidak mengherankan begitu kagetnya pasukan tentera salib, saat melihat komunitas Nasrani di negeri Daulah Khilafah malah membantu pasukan Islam untuk memerangi pasukan salib. Mereka lupa, Islam telah mensejahterakan orang-orang non Islam.

(7) Menyebarluaskan rahmat lil ‘alaminnya Islam. Penyebaran nilai-nilai Kapitalisme seperti sekulerisme, demokrasi, HAM, pluralisme, pasar bebas, telah menjadi bencana besar bagi umat manusia. Negara-negara penjajah hidup mewah , sementara mayoritas sisanya hidup miskin. Siapa yang bisa menyelamatkan ini semua. Tidak lain kecuali Islam. Nilai-nilai Islam yang bersumber dari Allah SWT akan memberikan rahmat bagi seluruh dunia, saat Syariat Islam ditegakkan. Inilah yang pernah terjadi. Bagaimana peradaban Islam telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi dunia baik dari segi nilai-nilai ideologis yang mengatur hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan teknologi. Sejarawan jujur banyak mencatat kenyataan ini.

Point-point diatas akan semakin panjang kalau argumentasi kenapa harus Khilafah dilanjutkan. Saatnyalah umat Islam bangkit untuk kembali menegakkan Khilafah Islam. Dengan Khilafah Islam, kemajuan material yang dijanjikan oleh kapitalis bisa diraih. Tapi tidak hanya sekedar kemajuan materi, dengan Khilafah Islam kehidupan kaum muslim diridhoi oleh Allah SWT. Sebab mereka hidup dengan dasar ketaqwaan kepada Allah SWT. Tidak hanya untuk muslim saja tapi juga bagi orang-orang muslim, sebab Syariah Islam akan memberikan kebaikan bagi setiap manusia. Ya Allah jadikanlah kami, umat Islam segera dapat membai’at seorang Khalifah, sehingga bendera La ilaha illa Allah bisa berkibar di penjuru dunia, dan syariahMu bisa kami laksanakan. Amin

Khilafah, Warisan Nabi, Pasti Datang !!

Satu-satunya sistem pemerintahan yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW adalah Khilafah. Rasulullah tidak pernah mewariskan kepada generasi berikutnya, seperti :  Demokrasi, Federasi, Liberal atau yang lainnya.

Namun sistem pemerintahan khilafah dijaga oleh generasi islam sejak para sahabat hingga khilafah runtuh pada 28 Rajab H/3 Maret 1924 M. Dunia Islam mencapai masa keemasan karena menerapkan syariah Islam secara khilafah. Barat-pun belajar ke khilafah.


Sejarawan dunia Will Durant mengakui, " keemasan khilafah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka."

Sayangnya, kejayaan itu telah hilang ketika khilafah runtuh. Namun khilafah akan kembalii bangkit dan memimpin dunia. Nabi SAW bersabda, "Ada Kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya. Jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada kekhalifahan berdasarkan tuntunan Nabi, maka dengan kehendak Allah, ia pun akan tetap ada, lalu Dia mencabutnya. Jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada penguasa diktator, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, Jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian akan ada Khilafah berdasarkan tuntunan Nabi. Lalu, beliau pun diam." (Musnad Imam Ahmad(V/273))



Era kenabian, era "khilafah 'ala minhaj an-nubuwwah", era "mulkan 'adnan" (para penguasa zalim) telah berlalu. Kini era "Mulkan jabariyyatan" (para penguasa diktator) yang berkuasa. Maka era khilafah berdasarkan tuntunan Nabi ('ala minhaj an-nubuwwah") di depan mata. Sambutlah Khilafah !!



Ciri-Ciri Orang Alay !!



Ciri Ciri Orang Alay .


A. TULISAN
1. Suka gede-kecil . Ex: eH KmW lAgIy apHa?? BlS KmEnt AQuwG DumS. [sampai ga bisa di bedain mana 'i' ,mana 'L']

2. Bahasanya sok imut dan lebay. Ex: aduch aquw lupa niyh… Kmuw lgiy phaa??,,,,,.. Ett fs akyu dunt.. Hihihi,imyud kant aque,,,,,…. [najis ! tanda koma dan titik nya itu yaoloh apa banget]

3. Nick akun internet sok paling oke. Ex: princez yatti.. Queen munawaroh.. Tati qiyutz abiyz.. Marniiy imud.. Omazt teopebeggetthe. [zz..]

4. EYD nya lebay
tulisan. . . . .jadi . . . . :
1. Aku : Akyu, aquwh, akug, kuu, etc
2. Kamu : kmuw, qm, kamyu, etc , etc
3. Lagi : agg, lagy, agiy, etc
4. Apa : aph, appa, aphaa, apva, etc
5. Nanti : ntiy, ntii, nhantiy
6. Knapa : nphaa,naph,qnpa, etc
7. Maksud : mkcutt,maksudt,magsyut,etc
8. Masa : mshaa,msaa,mzaa,mca,mz,etc
9. Sih : cie,cy,cih,cyieh, etc
10. Siapa : saph,cpha,cpa,syph,shappa,chapa
11. Love : luv,luph,laff,laft,lup,loph,lep [?]
dsb.

5. Di Facebook :
-Namanya digonta ganti
-Kalo Requestnya di Konfirm trus si Alay nulis kayak gini : (thanks udah dikonfirm, ini capa dimana? , who’s there???, mind intro???) plis deh kan udah ada namanya, ngapain coba ditanya lagi
-Pake nama-nama gak penting (ex: Akku Sayanxx Kamu, Pam Pam Anak Baek, Karin si Manyun, Donna Massiver juga, etc )
-Status diupdate tiap menit (kalo lw ke Home tuh alay ada mulu)
-Kalo statusnya di”Like” si Alay komen (makaciiya udah dikasih jempol)
-Sering Kirim Komen di Wall (bagi alay banyak komen berarti gaul)
-Ngeadd-in orang biar FBnya Full trus bikin yang kedua (ihh.. gak pentng banget)
-Sok Ngartis (di statusnya : aduh besok syuting lagi, aduh syutingnya lama bgt yakk, duhh bsok pemotretan etc..)

6.Di Friendster
-suka ngirim bulbo ga jelas di fs :”akko onlenndh dcnniih” ato “ayokk perang cummendh cmma saiia” etc (paling parah lagi kalo ngirim bulbo dengan judul “********” tapi isinya kosong!) ih kampret bner deh tu orang orang alay.
-menganggap dirinya eksis di friendster (kalo comments banyak itu berarti anak gaul jadi lomba banyak-banyakan comment) *please deh ga bgt! emang kenapa coba kalo commentnya banyak?dapet rekor muri bu? ga penting bgt deh..
-kalo ada org yg cuman view profil kita , kita bilang gini : “hey cuman view nih?” ato “heey jgn cuman view doang,add dong! (kalo emang segitu pentingnya orang nge-ADD buat kita..kenapa kita ga nge-ADD dia waktu kita mau ngasih testi?)
-friendster dipenuhi glitter-glitter norak yang pastinya bisa ngerusak retina mata zz
B. Gaya Foto Diri >>
1. Gayanya nunjuk bibir yg lg monyong. [eurgh =.=]
2. Foto 1 album begitu2 aja. Gaya sama. Baju sama. Background sama. Selang waktu pemotretan yg ga bgitu jauh. Dan kalau di hp, ngeliatnya jd kayak animasi. [ough . ]
3. Foto sok imut,dari atas, matanya jadi jereng gajelas gtu.
dsb.
C. Korban Sinetron >>
suka niru kebiasaan tokoh sinetron.
1. Korban Kepompong
suka ngomong ‘ii . .wauw.. ‘
2. Korban Cinta Laura
logat ngomongnya jadi ke barat baratan.
3. Suka ngomong “plizzz degh!”
dsb.
D. Gaya Pakaian/penampilan >>
1. Ke sekolah pake rok ngatung. Padahal pant*tnya gede.
2. Kaos kaki warnanya shocking . Haha.
3. Pake headband . Padahal ga pantes .
4. Kalau ketawa lebay. padahal ga lucu-lucu amat.
5. Nyerobot giliran orang . Ex: A lg baca buku. . Eh si Alay langsung ngerampas tuh buku. Tapi udah di tangan,bukunya ga diapa apain . [disgusting]
6. Nyoret2 tembok sekolah, dgn tulisan Gede . BOLD kuadrat. Contoh tulisan :
-tanggal jadian. 290245~300309 never die . [ampun. Mau ngapain sih. Geje. Ada yg peduli gitu?]
-nama sendiri. Tp narsis.
Wati qiudz . Luph luph
-nama julukan pasangan ex :
WAwan RIAti forever.
-curhatan hati . Haha.
Ex:
Qny kMW Ting9alkant aqUW … Bla bla bla
dsAR cWo bNgs@Dt. GuWe bnCy LwU San9atD. [emg cwo lo ga bnci ama lo?]
dsb.
7. Gaya rambut maksain .
-udah rambutnya tipiiis. . .nyaris botak sekali jambak. . Sok di keriting . Jadi kya anak kampung . Xp
- rambutnya tebel. . .kya yg buat ngebersihin sarang labalaba. . tapi nekat di poni. NEKAT . ! ! Udah ga bebentuk . Zz.
-laki2 : di poni ala ganjen band . Pake wax sampe lepek . Kaya abang2 yg suka mangkal di pos kosong.
 8. Suka pake rol rambut pas pelajaran . Kaya ibu kos . Bawa strikaan skalian !
 9. Suka mangkal di kamar mandi . Ngaca . Nyisir . Bedak-an . Dan hal ga penting lainnya .
10.Kalo ke Mall cuma mejeng doang, padahal mah gak beli apa-apaan
(thanks wat anak-anak anti anak alay)


Alay FUCK YOU !!!