Enjoy In Your Live . . . . with smile that beauty . . . (+_+)

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

You need to upgrade your Flash Player to version 10 or newer.

Dirikanlah Shalat

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ankabut 45)



Setiap kewajiban yang telah di bebankan Islam kepada umatnya senantiasa memuat hikmah dan mashlahat bagi mereka. Muslim yang selalu menunaikan ibadah shalat akan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan mampu menjadi cahaya di tengah-tengah masyarakatnya. Muslim yang memiliki Hamasah (semanagat) yang menggelora dalam memperjuangkan kebenaran dan memberangkus nilai-nilai kemungkaran, kezaliman dan perbuatan keji lainnya. Hatinya mewabah di tengah-tengah masyarakatnya. Jiwanya akan terus gelisah ketika melihat kezaliman yang dipermainkan para budak kekuasaan. Memang, ia harus menjadi cahaya yang bejalan di tengah-tengah kegelapan zaman ini.

“Dan apakah orang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu di dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang ang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekaili-kali dapat keluar dari padanya ??? Demikianlah Kami jadikan orang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kejakan
.” (AL-An’am : 122)

Ibadah shalat adalah awal kewajiban yang diperintahkan Allah swt, kepada umat ini pada peistiwa Isra’ dan Mi’raj. Ibadah yang merupakan simbol dan tiang agama. Rasulullah saw. Bersabda :
“pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (H.R. Muslim)

Ibadah yang dijadikan Allah sebagai barometer hisab amal hamba-hambanya di akhirat, “Awal hisab seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya baik, dan apabila buruk maka seluruh amalnya buruk. “ (H.R.Al-Thabrani)

Ibadah shalat  merupakan wasiat Nabi yang terakhir kepada umat ini dan yang paling terakhir dari urwatul islam (ikatan Islam) yang akan di hapus oleh Allah swt.
Selain itu, Shalat juga penyejuk mata, waktu rehatnaya sang jiwa, saat kebahagiaan hati kedamaian jiwa dan merupakan media komunikasi antara hamba dan rabbnya.

Namun tidakkah banyak di antara manusia Muslim yang ahli ibadah namun masih jauh dari nilai-nilai Islam. Ahli shalat, namun masih suka melakukan kemaksiatan. Hal ini disebabkan nilai-nilai agung yang terkandung dalam ibadah sama sekalik tidak mampu memberikan pesan-pesan ilahiah di luar shalat. Takbir yang dikumandangkan di saat beriabadah tidak mampu melahirkan keagungan di luar shalat. Do’a iftitah “inna shalati "wa nusuki . . . . “ yang dilafadzkan dalam shalat tidak mampu mengingatkan tujuan hidupnya. Ibadah ini seolah-olah menjadi gerakan ritual yang maknanya tidak pernah membumi dalam kehidupan orang yang melaksanakannya.

Semoga kita semua mampu merenungkan kembali arti sholat dalam kehidupan keseharian dan berusaha terus-menerus untuk memperbaikinya agar kita benar-benar mi’raj kepada Allah swt. Wallahu A’lam Bishawwab.

0 komentar: